Kamis, 22 September 2011

Novel buatan Dayang Sarah Azizah


 Pada Posting kali ini, saya akan menampilkan novel karangan saya yang pertama. Kalau punya komentar tentang novel ini, silakan saja dikomentari, soalnya saya sendiri tidak tahu ini bagus atau tidak.

Guru TI yang keren

F
eneresia yang beribukotakan Fraink adalah satu dari negara maju di planet Sifuu. Penduduknya  pindah dari abad ke-22 di Bumi menuju satu abad yang lalu, ke planet yang jauh dari tata surya. Dan planet Sifuu mirip sekali dengan Bumi, sekarang adalah tahun 2010. tapi, seharusnya adalah 2134.

Di sebuah rumah kecil yang bertingkat dua, Automi Wild membalikkan badannya. Rambutnya yang cokelat gelap sebahu sedang memekar garing dan tangannya yang putih kekuningan memegang komik Doraemon. Dia masih terlelap kayak koala tidur 22 jam per hari (sudah gitu mendengkur nyaring lagi!). Suara Ibu yang nyaring membangunkannya.

“Bangun, Wild! Hari ini ada ulangan Fisika. Kamu mau dapat nilai bebek berenang?” tanya Ibu.
Give me time five minutes, Mom,” sahut Wild dari dalam kamarnya yang berdinding warna biru muda campur hijau, berisi poster Justin Bieber jumbo 40 x 100 cm yang ia beli dari Bumi dan semua bendanya yang tidak pernah dirapikan. Padahal dia masih merem.

“Aaalaaa, kalo dikasih waktu molornya bisa nyampe sepuluh jam. Cepetan bangun! Mau ditinggal kakak, ya?” sahut kakaknya Wild, Automi Velra. Rambutnya cokelat gelap dan Velra tinggi sekali. Tingginya 170 cm. Dia murid SMU.
“Yaaaa. Aku mandi dulu!” jawab Wild.

Dalam waktu sebentar, Wild menyelesaikan mandinya, cepat-cepat ganti baju seragam SMP khas Indonesia, cepat-cepat sarapan roti keju bayam dengan susu cokelat dan tersedak, lalu pamit pada ayah dan ibunya. Wild buru-buru mengambil tas yang berwarna hitam biru tua, memakai jilbab dan topi berwarna biru.

“Kamu ini mau sekolah atau tidur? Lihat kakimu!” bentak Velra. Wild kaget, lalu menoleh ke kakinya. Sandal rumah! Sudah pakai kaus kaki sih...

“Aku ambil sepatu dulu!” kata Wild sembari berlari ke dalam rumah. Velra cuma menggeleng sambil menghela napas.

“Kenapa aku harus ditakdirkan punya adik seperti dia,” kata Velra dalam hati. Velra memanaskan motornya yang lebih hemat energi dan bisa terbang, tapi motor ini tidak punya roda dan lebih mirip scoopy yang tidak beroda. Cara berjalannya mengambang di atas permukaan tanah (minimal 15 cm).

 Now I’m ready, Velra!” seru Wild sembari keluar dari rumahnya. Velra cuma bilang agar Wild lebih cepat sedikit. Mereka segera berangkat.

Mereka naik ke atas awan, dan yang terbang di langit bukan mereka saja. Ada polisi lalu lintas udara, para pegawai, pelajar SD, SMP dan SMA dan lainnya. Di Planet Sifuu, pemilik SIM minimal berusia 14 tahun.

“Tumben sekali ramai seperti ini. Apa yang terjadi?” tanya Wild konyol. Anak itu emang suka ngaco.
“Dari kemarin juga seperti ini, tau!” jawab Velra, masih belum tega mengatai adiknya “tolol”.
“Oya? Berarti pemilik SIM udara banyak ya?” tanya Wild.
“Kalau nggak, artinya punya SIM awan, Wild!” kata Velra tidak sabar.
“Ada ya yang namanya SIM awan?” tanya Wild. Velra kehabisan kesabarannya.
“Gak ada yang namanya SIM awan! Kan tadi cuma perumpaan, TOLOL!” bentak Velra. Wild terdiam. Cara paling tepat untuk mendiamkan cewek bawel dan konyol seperti Wild memang cukup dengan mengatainya “tolol”. Itulah cara Velra mendiami adeknya yang cerewet.

Akhirnya, mereka sampai di sebuah SMP, yaitu SMP Twall High. Twall High, dinamakan begitu karena pendiri sekolah, Dilligent Twall berpostur tubuh sangat tinggi.

SMP Twall High bukan SMP swasta, namun keasrian dan kebersihannya sangat terjamin. SMP ini memiliki gedung tingkat tiga yang berwarna jingga muda agak keputihan dan taman di depan SMP Twall High siap menyambutmu kapan saja.

“Wild, kamu baru saja masuk di tahun ini dua minggu. Karena itu, jangan sampai aku menerima surat dari sekolah lagi. Mengerti?” kata Velra. Kemarin, Velra dan Ibu menerima surat yang berbunyi seperti ini:

Twall Junior High School
The Best School For Junior

Fraink, 12 juli 2011

Yth. Wali murid Automi Wild
Di tempat

Dengan hormat,
Kami beritahukan bahwa anak anda yang bernama:
Nama       :              Automi Wild
Kelas        :              7-A1

Melakukan kesalahan yang berupa:
1.            Memecahkan pot bunga milik guru BK, Mr. Franklin Einstein Houst.
2.            Menghancurkan Globe Digital milik sekolah untuk keperluan belajar IPS.
3.            Mencabuti lebih dari 30 tanaman sekolah.
4.             Mematahkan 11 tangan siswi.
5.            menghancurkan closet di toilet sekolah.

Jika anak anda melakukan kesalahan yang sama lagi pada tahun ini, kami akan melakukan detensi tingkat II.

“Baik, kak.” Kata Wild.
“Hari ini kau akan belajar di lab, kan? Jangan merusak komputernya, ya.” Pesan Velra, lalu ia melesat pergi dengan scoopy-nya.

“Emang aku monster apa, ngancurin komputer,” gerutu Wild. Dengan malas Wild melangkah ke kelasnya di tingkat 2. Wild melewati koridor lantai 2 yang luas dan cukup ramai. Beberapa obrolan yang terdengar seperti ini:

“Sudah kerjakan PR?”
“Belum. Kamu?”
“Aku menyalin dari Totok.”

“Bawa handuk buat berenang hari ini, nggak?”
“Pinjam saja dari Friska. Dia bawa lima. Sewa sejam seribu rupiah.”
“Jadi dia menyewakan jasa handuk?”
“Seperti itulah.”

“Oliviad, itu toilet kelas 8 wanita! Toilet kelas 9 pria ada di bawah.”
“Baik, Madam Tru.”

“Tresca, Dini, jangan merusak ganggang hijau untuk membatalkan ujian biologi hari ini.”
“Okay, Profesor Trous.”

Wild sampai di kelasnya. Pot besar yang ditanami palem kecil menanti untuk menyambutmu. Kelasnya sederhana namun bersih. Saat Wild memasuki kelas, suasana sudah sepi. Artinya, teman-temannya sudah ke lab TI. Dengan malas, Wild menggrebek tasnya dan mengambil buku paket TI, buku tulis TI, kotak pensil dan dompet.


bersambung...


 
gambar 2.1 Komik Hai Miiko!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar